Tuntunan Dzikir Dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah Pdf

Halo, Selamat Datang di GreenRoomCafe.ca

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kami menyambut Anda semua di GreenRoomCafe.ca, sebuah platform belajar online yang berdedikasi untuk menyediakan konten berkualitas tinggi mengenai Islam dan gaya hidup Muslim. Hari ini, kami hadir dengan topik penting: Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah.

Bagi umat Islam, dzikir dan doa merupakan amalan ibadah yang tidak terpisahkan. Melalui dzikir, kita mengingat Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya. Sedangkan doa adalah sarana untuk memohon kepada Allah SWT segala yang kita butuhkan dan inginkan.

Organisasi Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah mengeluarkan Putusan Tarjih mengenai panduan dzikir dan doa. Putusan ini dibuat untuk memberikan pedoman bagi umat Islam dalam melaksanakan amalan ibadah tersebut sesuai dengan tuntunan syariat.

Pendahuluan

Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang Tuntunan Dzikir dan Doa merupakan hasil dari ijtihad para ulama Muhammadiyah yang merujuk pada Al-Qur’an, hadits, dan pendapat para ulama terdahulu. Panduan ini bertujuan untuk:

  1. Memastikan kesesuaian dzikir dan doa dengan ajaran Islam yang benar.
  2. Menjaga kemurnian dan keaslian amalan dzikir dan doa yang bersumber dari Sunnah Nabi Muhammad SAW.
  3. Menyediakan panduan praktis bagi umat Islam dalam melaksanakan dzikir dan doa sehari-hari.
  4. Memperkaya khazanah pengetahuan Islam mengenai dzikir dan doa.
  5. Mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Memupuk hubungan yang lebih dekat dengan Allah SWT.
  7. Memperoleh keberkahan dan ridha dari Allah SWT.

Kelebihan Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang Tuntunan Dzikir dan Doa menawarkan beberapa kelebihan, di antaranya:

  • **Dasar yang Kuat:** Putusan ini didasarkan pada Al-Qur’an, hadits, dan pendapat para ulama terkemuka, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
  • **Panduan Praktis:** Tuntunan ini disajikan dalam bahasa yang mudah dipahami dan langkah-langkah praktis, sehingga memudahkan umat Islam dalam mengamalkannya.
  • **Sesuai dengan Sunnah:** Dzikir dan doa yang dianjurkan dalam putusan ini sesuai dengan ajaran Sunnah Nabi Muhammad SAW, sehingga terjamin keaslian dan kemurniannya.
  • **Rekomendasi Ulama:** Putusan ini merupakan rekomendasi dari ulama Muhammadiyah yang kompeten dalam bidang ilmu agama, sehingga dapat dipercaya dan diikuti.
  • **Diakui Secara Luas:** Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang Tuntunan Dzikir dan Doa diakui dan diamalkan oleh banyak umat Islam di dalam dan luar negeri.
  • **Memperkaya Khazanah Islam:** Tuntunan ini memperkaya khazanah pengetahuan Islam tentang dzikir dan doa, sehingga menambah wawasan umat Muslim.
  • **Mempererat Hubungan dengan Allah:** Mengamalkan dzikir dan doa sesuai tuntunan ini dapat mempererat hubungan umat Islam dengan Allah SWT dan memberikan ketenangan hati.

Kekurangan Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

Selain kelebihan, Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang Tuntunan Dzikir dan Doa juga memiliki beberapa kekurangan:

  1. **Terbatas pada Mazhab Tertentu:** Putusan ini hanya berlaku bagi umat Islam yang menganut mazhab Muhammadiyah, sementara umat Islam dari mazhab lain mungkin memiliki panduan yang berbeda.
  2. **Kurangnya Variasi:** Tuntunan dalam putusan ini relatif terbatas dan tidak mencakup semua dzikir dan doa yang dianjurkan dalam ajaran Islam, sehingga mungkin kurang variatif bagi sebagian umat Islam.
  3. **Interpretasi Berbeda:** Meskipun didasarkan pada sumber yang sama, interpretasi terhadap Putusan Tarjih Muhammadiyah dapat bervariasi antar individu dan kelompok, sehingga dapat menimbulkan perbedaan pendapat dalam tata cara dzikir dan doa.
  4. **Keberadaan Tradisi Lokal:** Di beberapa daerah, umat Islam setempat mungkin memiliki tradisi dzikir dan doa yang sudah mengakar dan berbeda dari tuntunan dalam Putusan Tarjih Muhammadiyah, sehingga dapat menimbulkan dilema bagi sebagian umat.
  5. **Kemungkinan Penyalahgunaan:** Adanya tuntunan yang jelas tentang dzikir dan doa dapat membuka peluang bagi oknum-oknum tertentu untuk menyalahgunakannya untuk tujuan komersial atau sesat.
  6. **Kesulitan Menjaga Konsistensi:** Mengamalkan dzikir dan doa sesuai tuntunan ini secara konsisten membutuhkan komitmen dan disiplin tinggi, yang mungkin tidak mudah bagi semua umat Islam.
  7. **Tidak Menjamin Pengabulan Doa:** Meskipun sangat dianjurkan, mengamalkan dzikir dan doa sesuai tuntunan ini tidak menjamin pengabulan semua permintaan atau keinginan umat Islam, karena pengabulan doa merupakan hak prerogatif Allah SWT.

Tujuan Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

Tujuan utama Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah adalah untuk:

  1. Memperkuat iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.
  2. Memberikan bimbingan kepada umat Islam dalam mengamalkan dzikir dan doa yang benar.
  3. Melestarikan dan mengembangkan ajaran Islam sesuai dengan tuntunan syariat.
  4. Meningkatkan kualitas ibadah umat Islam.
  5. Menebarkan kebaikan dan manfaat bagi umat Islam dan masyarakat luas.
  6. Mencegah terjadinya penyimpangan atau bid’ah dalam amalan dzikir dan doa.
  7. Menyatukan umat Islam dalam semangat persaudaraan dan persatuan.

Sejarah Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah memiliki sejarah panjang yang dimulai dari masa awal berdirinya organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912. Para ulama Muhammadiyah sejak awal menyadari pentingnya memberikan panduan yang jelas kepada umat Islam tentang tata cara dzikir dan doa yang benar.

Seiring berjalannya waktu, Muhammadiyah membentuk Majelis Tarjih yang bertugas untuk mengeluarkan fatwa dan keputusan mengenai berbagai masalah keagamaan, termasuk tentang dzikir dan doa. Pada tahun 1956, Majelis Tarjih Muhammadiyah menerbitkan Putusan Tarjih Nomor 2 tentang Tuntunan Dzikir dan Doa.

Putusan ini kemudian diperbarui dan disempurnakan pada tahun 1979, 1990, dan 2005. Pembaruan dan penyempurnaan tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan umat Islam yang semakin kompleks.

Isi Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah terdiri dari beberapa bagian, antara lain:

  1. Pengertian dan Pentingnya Dzikir dan Doa.
  2. Tata Cara Dzikir dan Doa.
  3. Dzikir dan Doa Harian.
  4. Dzikir dan Doa pada Saat-Saat Tertentu.
  5. Dzikir dan Doa untuk Kebutuhan Khusus.
  6. Panduan Praktis Dzikir dan Doa.
  7. Etika Dzikir dan Doa.

Panduan Praktis Tuntunan Dzikir dan Doa Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah

Majelis Tarjih Muhammadiyah telah menyusun panduan praktis untuk membantu umat Islam dalam mengamalkan Tuntunan Dzikir dan Doa. Panduan ini memuat langkah-langkah yang jelas dan mudah diikuti, sehingga memudahkan umat Islam untuk melaksanakan dzikir dan doa dengan benar.

Berikut adalah beberapa panduan praktis yang dapat diikuti:

  1. Dzikir harian dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, baik secara lisan maupun dalam hati.
  2. Doa dapat dilakukan pada waktu-waktu tertentu seperti setelah shalat, sebelum tidur, dan saat menghadapi kesulitan.
  3. Tata cara dzikir dan doa harus sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan, seperti tata cara wudu, menghadap kiblat, dan mengangkat tangan.
  4. Ketika berdoa, gunakan bahasa yang jelas dan sopan, serta hindari doa-doa yang berbel